Sejarah Unik Telur Paskah: Kisah di Balik Simbol Suci Itu

- Tradisi Paskah seringkali dikaitkan dengan telur-telur berwarna ceria yang menjadi hiasan istimewa. Di luar fungsinya sebagai pajangan, telur juga membawa arti simbolis yang mendalam, yaitu melambangkan kelahiran kembali, penyembuhan, serta bangkitnya kehidupan.
Menurut Britannica pada hari Jumat (18/4/2025), di kalangan masyarakat pra-modern serta sebelum masuknya agama Kristen, telur sudah lama dilihat sebagai lambang kesuburan dan regenerasi. Di Eropa zaman dahulu, telur juga berhubungan erat dengan musimsemi yang melambangkan awal siklus hidup baru bagi alam semesta.
Konsep tersebut kemudian diterima oleh jemaat Kristen awal dan dikaitkan dengan kenaikan Yesus Kristus, yang menjadi esensi dari perayaan Paskah itu sendiri.
Hari Paskah dirayakan sebagai saat kembali kehidupan Yesus setelah penyalibannya, suatu peristiwa yang dianggap sebagai korban-Nya untuk menghapuskan kesalahan manusia.
Dalam hal ini, telur dipandang sebagai simbol kelahiran hidup baru pasca kematian, mirip dengan bayi burung yang pecah dari kulit telurnya saat menetas.
Pada saat yang sama, BBC menyebutkan bahwa menurut tradisi gereja, jemaat dilarang memakan telur pada periode Pra-Paska yang terjadi menjelang Easter. Meski demikian, ayam masih saja bertelur di waktu tersebut.
Sebagai akibatnya, telur-telur tersebut kemudian dikumpulkan, ditimbun, didekorasi, dan didistribusikan kepada anak-anak sebagai hadiah menarik pada waktu perayaan Paskah.
Tradisi melukis dan menyajikan telur ini pun cepat tumbuh subur selama masa Victoria, yaitu mulai tahun 1837.
Dulu, telur-telur buatan karton tersebut diberi lapisan kain sutra dan diisikan dengan bermacam-macam hadiah yang menggugah minat, sehingga memberikan nilai tambah serta menyulut keceriaan saat merayakan Paskah.
Paskah Memang Bukan Hanya Sebatas Adat Istiadat
Di seluruh penjuru dunia, paskah sebenarnya diabadikan dengan kebiasaan unik masing-masing. Iya, sepertinya perayaan tersebut tetap terpengaruh oleh lokasi tempat ia diselenggarakan.
Sebagai contoh di Indonesia, orang Kristen pada umumnya memperingati Paskah dengan menghadiri ibadah di malam hari. Kemudian disajikanlah dramatisasi atau pementasan ritual salib Yesus.
Di negara-negara Barat, peringatan Paskah seringkali dikaitkan dengan kebiasaan mencari telur Paskah yang nantinya akan dicari oleh para anak-anak. (*)
Post a Comment