Sandiwara Mamanda Sukses Hibur Penonton Pada Malam Pelantikan KSBN Kaltim di Lamin Etam
SAMARINDA – Nuansa budaya khas Kalimantan Timur terasa begitu kuat saat Sandiwara Mamanda, seni teater tradisional asal Samarinda, sukses menyihir penonton dalam puncak acara pelantikan Pengurus Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Provinsi Kalimantan Timur. Acara tersebut digelar di Gedung Lamin Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, dan dihadiri oleh para tokoh penting dari pusat hingga daerah.
Pelantikan ini sekaligus menjadi pembuka Musyawarah Daerah KSBN Kaltim, yang turut dihadiri oleh Ketua Umum KSBN Pusat Hendarji Supanji, Ketua KSBN Kaltim Donal Sitorus, serta perwakilan kepolisian, militer, pemerintah provinsi, dan pimpinan organisasi masyarakat budaya dari berbagai kabupaten/kota se-Kaltim.
Pentas Sandiwara Mamanda (Sandima) tampil membawakan kisah berjudul GRATIS POL, sebuah cerita yang sarat makna namun dibalut dengan gaya pementasan khas yang komunikatif dan penuh improvisasi. Lakon ini ditulis oleh seniman Abdillah Syafei dan dimainkan oleh para seniman senior yang telah malang melintang di dunia pertunjukan tradisional. Dengan penguasaan panggung yang mumpuni, mereka berhasil menghidupkan cerita dan menyulap ruangan menjadi panggung hiburan rakyat yang meriah dan mengesankan.
Antusiasme penonton memuncak ketika di akhir pertunjukan, para tokoh dan undangan ikut larut dalam kemeriahan dengan menarikan tarian khas Jepen Pesisir – sebuah simbol kebersamaan dalam budaya lokal yang menjadi penutup manis dari pertunjukan tersebut.
Pembina Forum Aktualisasi Seni Tradisional (FORMAT) Kaltim, Dr. (H.C.) Elansyah Jamhari, S.Pd., MA, mengungkapkan rasa bangga dan puas atas penampilan para seniman binaannya. Ia menilai, Sandima tidak hanya menghibur, tetapi juga berhasil menyampaikan pesan budaya secara elegan dan bermartabat.
Sementara itu, Ketua Sandima, Muhammad Nurrohim, mengaku lega dan bersyukur karena pementasan GRATIS POL berjalan sukses dan mendapat sambutan hangat. Ia pun merasa bangga bisa melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Ketua Umum KSBN Pusat Hendarji Supanji, Ketua KSBN Kaltim Donal Sitorus, serta beberapa pejabat Provinsi Kaltim dalam pertunjukan tersebut.
“Pertunjukan ini menjadi bukti bahwa seni tradisional masih punya tempat istimewa di hati masyarakat dan pemimpinnya. Kami akan terus menjaga api semangat ini agar Sandima bisa terus hadir menginspirasi,” ujar Nurrohim.
Pementasan ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga pernyataan bahwa seni tradisional adalah napas budaya yang harus terus dijaga, dirawat, dan ditampilkan kepada generasi masa kini agar tetap hidup dan berkembang seiring zaman. (AS/MIK)
Post a Comment