KSBN Kaltim Sukses Gelar Musyawarah Daerah, Kukuhkan Semangat Budaya Nusantara
Acara pembukaan Musda digelar pada Jumat malam di Lamin Etam, kompleks Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, Samarinda. Dalam suasana yang hangat dan sarat nilai-nilai kearifan lokal, ratusan pengurus KSBN dari kabupaten dan kota se-Kaltim berkumpul. Mereka datang tak sekadar menghadiri acara, namun membawa serta harapan besar untuk masa depan budaya di Tanah Borneo.
Ketua Umum KSBN Pusat, Hendarji Supanji, hadir secara langsung untuk melantik kepengurusan baru KSBN Kalimantan Timur periode 2025–2030. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara pelaku budaya, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam melestarikan serta mengembangkan warisan seni budaya Nusantara, khususnya di tengah arus perubahan zaman dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Turut hadir dalam pembukaan, Ketua KSBN Kaltim beserta jajaran, para Ketua KSBN kabupaten/kota se-Kaltim, serta para tamu undangan dari organisasi masyarakat dan berbagai paguyuban budaya. Mereka adalah wajah-wajah pejuang budaya yang senantiasa menjaga nyala api tradisi di bumi Ruhui Rahayu ini.
Malam pembukaan tidak hanya diisi dengan prosesi pembacaan SK kepengurusan, pelantikan, dan penyerahan pataka kepada pengurus baru. Panggung budaya juga turut bersinar lewat penampilan seni yang memukau. Paduan suara membawakan lagu-lagu perjuangan dan daerah dengan penuh semangat, dilanjutkan tarian khas Kalimantan yang memesona. Tak ketinggalan, teater tradisional Sandiwara Mamanda (Sandima), kesenian khas Kota Samarinda, berhasil memikat perhatian penonton dengan lakon yang sarat nilai dan pesan moral.
Memasuki hari kedua, Musda berlangsung lebih serius dan intens. Bertempat di lantai IV Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, para peserta terlibat dalam diskusi-diskusi mendalam yang menggugah kesadaran akan pentingnya strategi pelestarian budaya di era modern.
Beberapa narasumber istimewa hadir dalam forum ini, termasuk perwakilan dari Badan Otorita IKN Alimuddin, tokoh budayawan Kaltim Prof. Holan, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV Lestari, serta Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Ir. Rahmat Ramadhan. Kehadiran mereka memperkaya wawasan dan memperluas perspektif peserta Musda dalam merancang program kerja jangka panjang.
Sesi-sesi musyawarah selanjutnya difokuskan pada penyusunan program kerja berdasarkan bidang-bidang dalam struktur organisasi KSBN. Dari setiap forum kecil yang terbentuk, lahirlah gagasan-gagasan segar yang diyakini akan menjadi kontribusi besar bagi kemajuan seni budaya, baik di Kalimantan Timur maupun di kawasan Ibu Kota Nusantara yang kini tengah bersiap menjadi etalase bangsa.
Musda ini tidak hanya menjadi ajang formal organisasi, tetapi juga menjadi ruang perjumpaan ide dan cita. Ia adalah denyut nadi dari semangat kolektif yang tak pernah padam—semangat untuk terus menjaga, merawat, dan mengangkat tinggi jati diri bangsa melalui seni dan budaya. (AS/MIK)
Post a Comment