Helmi, SE: IKN Harus Mengantarkan Kalimantan Lebih Damai dan Sejahtera

Sudah dilihat 4,079 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat

SAMARINDA, MEDIAIBUKOTA- Keputusan pemerintah pusat yang telah menetapkan lokasi IKN berada di Kalimantan Timur mendapat sambutan yang sangat positif dari masyarakat, termasuk ormas-ormas yang ada di daerah ini. Tak terkecuali ormas Bala Pertahanan Adat Asli Kalimantan (Baladika) Mulawarman yang diketuai oleh Helmi, SE.

Menurut Helmi, kehadiran Ibu Kota Negara di Kalimantan timur harus mengantarkan masyarakat daerah ini lebih damai dan sejahtera. Hal ini dengan terjadinya pemerataan pembangunan, terutama pembangunan di bidang lapangan kerja dan peningkatan ekonomi masyarakat.

“Dan jangan pula dilupakan pembangunan di ranah budaya. Kearifan lokal daerah ini mestinya mendapat perhatian khusus,” ujar Helmi didampingi Sekretarisnya Abdillah dan Panglima Baladika Arul.

Sebagai ormas yang berlatar belakang budaya, mereka menitip pesan kepada badan otorita IKN agar nantinya budaya luhur yang ada pada masyarakat daerah ini tetap dijaga dan dilestarikan. Bahkan kalau perlu dipopulerkan dan menjadi salah satu potensi yang membuat Ibu Kota Negara semakin indah di mata dunia.

Dalam menyambut IKN ini, Baladika Mulawarman mulai berbenah dengan menyiapkan sumberdaya manusia guna menghadapi persaingan yang pasti juga akan meningkat seiring perpindahan orang-orang luar ke bumi Mulawarman ini.

“Untuk itu, kita selaku masyarakat daerah juga harus mempersiapkan diri menghadapi kondisi yang pastinya akan tidak sama lagi dengan sekarang,” lanjut Helmi. Dipastikan ujarnya bahwa tingkat persaingan baik dalam hal ekonomi maupun budaya ke depannya akan semakin berat. Bila tidak disiapkan dari sekarang, maka tidak mustahil orang lokal hanya menjadi penonton.

Karenanya Baladika berharap bahwa pemerintah daerah se Kalimantan, masyarakat dan para pengusaha lokal bersinergi untuk menyiapkan kualitas sumberdaya lokal yang baik agar bisa bersaing di kemudian hari.

“Kita tentu tidak ingin hanya menjadi penggembira dan penonton yang bersorak sorai, sementara pemainnya malah orang-orang luar yang tidak kita kenal,” pungkas Helmi. (MAL/MIK)