2 Minggu Beroperasi, 112 Terima 10.265 Kali Panggilan Darurat

Sudah dilihat 197 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat

**Dievaluasi, Petugas Piket Baru Diskominfo, Satpol PP dan Damkar
SAMARINDA. Wakil Walikota Samarinda Muhammad Barkati mengimbau kepada seluruh petugas di Command Center (CC) Room panggilan darurat 112 agar lebih peka dan tanggap dalam merespon segala macam bentuk laporan yang disampaikan masyarakat.
 
“Saya dapat laporan sejak 2 minggu beroperasi, petugas yang piket selama 24 jam di Command Center hanya dari Dinas Kominfo, Satpol PP dan Damkar,” kata Barkati saat memimpin Rakor Perangkat Daerah Pendukung Operasional Call Center 112, di ruang Command Center, Rabu (30/10).
Padahal sambung dia, sesuai kesepakatan awal harusnya OPD yang bertugas juga ada dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta Kepolisian. Ia menjelaskan memang saat ini dibutuhkan komitmen bersama untuk menjalankan kebijakan yang telah disepakati, termasuk salah satunya keberadaan Command Center yang dibangun sebagai pusat pelayanan terhadap panggilan darurat.
“Saya minta OPD lain jangan salah faham disini, jangan beranggapan dibangunnya Command Center berarti semua OPD di bawah koordinir Diskominfo,” pesan Wawali.
Padahal sambungnya, Diskominfo disini hanya bertugas mensiapkan fasilitas dan perangkatnya saja, sedangkan SDM-nya perlu kerjasama semua OPD terkait. Oleh itu, ia meminta instansi yang terlibat bisa lebih aktif menugaskan stafnya piket bergantian selama 24 jam.
“Masa kita kalah dengan relawan yang tanpa digaji malah stand by 24 jam di Command Center. Harusnya kita malu dan lebih sadar akan hal ini, mengingat Pak Wali dalam suatu kesempatan selalu mensosialisasikan ke masyarakat tentang keberadaan panggilan daurat tadi,” tegas Barkati.
Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah menambahkan selama 2 minggu berjalan petugas yang piket di Command Center sudah menerima panggilan darurat sebanyak 10.265 kali. 
Dia mengakui dari semua panggillan darurat tadi tidak semua bisa terlayani dengan cepat. Karena faktornya adalah petugas dari OPD yang piket di Command Center tidak semua hadir. 
“Contoh seperti beberapa waktu lalu ada warga yang menelpon meminta kendaraan ambulan karena kebutuhan mendesak, petugas yang piket disini pun akhirnya kalang kabut mencari info yang bisa menghubungkan ke pihak rumah sakit, karena tidak dapat akhirnya kita dibantu ambulan tim relawan,” akunya.
Belum lagi pada saat terjadinya kepadatan lalu lintas di beberapa sudut jalan hasil dari pantauan CCTV, harusnya petugas dari Dinas Perhubungan bisa langsung responsif melihat kondisi ini. Tapi sayangnya karena tidak ada yang bertugas di Command Center, akhirnya tindakan pun terkesan lamban. Padahal jika meniru Kota Surabaya, disana jelas Dayat—begitu dia disapa, Walikota Risma mengintruksikan agar semua panggilan darurat langsung direspon dan tidak boleh lebih dari 7 menit, sehingga kejadian di lapangan bisa langsung terselesaikan.
“Oleh itu melalui rakor hari ini, kami berharap setidaknya pola koordinasi sudah bisa ditentukan, sehingga OPD yang terlibat sudah betul-betul siap menjalankan komitmen bersama dalam memberikan pelayanan darurat untuk menyelesaikan kejadian maupun tindakan di lapangan,” harap Dayat menutup. (kmf4)
Penulis: Ahmad Haidir – Editor: Doni
Siaran Pers No.781/KM/KOMINFO/X/2019
Tanggal 30 Oktober 2019