Samarinda Masuk 10 Kota Dengan Realisasi Pendapatan APBD Terbaik

Sudah dilihat 300 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat

SAMARINDA MEDIAIBUKOTA- Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kota Samarinda mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Sesuai Dengan Radiogram Kementerian dalam Negeri, di ruang Ruang Comand Center Diskominfo, Senin (21/11/2022).
Dalam sambutannya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Dr.  Muhammad Tito Karnavian menyampaikan bahwa saat ini inflasi Indonesia berada di peringkat 139 dari 186 negara yang ada di dunia. Dan berdasarkan kategori inflasi, Indonesia masih termasuk dalam inflasi ringan yakni 5,7%.
Inflasi yang terparah di Eropa dialami oleh Turki yakni  85,51%. Sedang yang terparah di Asia Tenggara dialami Laos yang mencapai 36,75%. Dibawahnya ada  Myanmar 19,42%, Timor Leste 7,9%, Singapura 7,5 %, Philipina 7,7%, dan Thailan 5,98%.
Sedangkan kondisi  Indonesia sendiri di tingkat Asia Tenggara berada di urutan ke-7 dengan tingkat inflasi 5,71%. Ini menurut Tito Karnavian sudah sangat bagus. Ada beberapa negara lain yang memang masih lebih bagus dari Indonesia yakni Kamboja 5,4%, Brunei 4,3%, Malaysia 4,5% dan Vietnam 4,3%.
Sementara itu Narasumber dari Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional, Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MP mengatakan bahwa tingkat inflasi Indonesia Indonesia yang 5,71% ini turun 0,25% dibanding bulan september 2022 lalu.
“Salah satu faktor inflasi terkendali yaitu pangan sebesar 6,7% Versus 7,7% pada September 2022 lalu.” ujar Andriko. Komoditas beras menurutnya menjadi kontributor tertinggi terhadap inflasi pangan nasional. Hal tersebuttentu saja perlu menjadi perhatian bersama Pemerintah Pusat dan Daerah, karena tren peningkatan harga beras telah terjadi sejak bulan juli 2022 lalu.
Disebutkan bahwa periode Oktober 2022 terjadi Deflasi 0,11% sehingga seara “year on year” angka inflasi nasional mengalami kenaikan menjadi 5,71%. Di tingkat Pemerintah Daerah (Pemda) inflasi tertinggi dialami Kabupaten Bulungan yakni 9,11% dan terendah Kota Ternate 3,32%.
Dari segi realisasi pendapat APBD Provinsi se-Indonesia tertnggi ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 108% dan terendah di Provinsi Maluku 60,27%. Dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia Kalimantan Timur berada di urutan ke-3 dengan nilai realisasi 96,78%.
Di kalangan kota yang ada di tanah air, presentase realisasi pendapat ABD tertinggi diraih Kota Prabumulih yakni sebesar 103,51% dan yang terendah adalah Kota Balikpapan sebesar 50,29%. Adapun Samarinda sangat bagus karena masih berada di urutan ke-8 dari 10 terbaik nasional, dengan realisasi pendapatan APBD nya sebesar 90,28%.
Ada 6 upaya konkrit yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam menangani inflasi daerah yakni dengan melaksanakan operasi pasar murah, Sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, Kerja Sama dengan daerah penghasil komuditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT dan dukungan transportasi dari APBD. (DIL/MIK)