Sudah dilihat 238 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat
JAKARTA, MEDIAIBUKOTA – Berbagai cara tentunya dilakukan untuk mengantisipasi keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kaltim dalam meningkatkan layanan publik secara bertahap sesuai kemampuan anggaran.
Namun, keinginan untuk menyediakan Sapras yang memadai terus dilakukan terlebih akan dialihkannya sistem layanan manual ke digital.
“Upaya untuk meningkatkan atau menyesuaikan Sapras Perpustakaan seperti keanggotaan, literature serta ruangan yang respentative tetap diusahakan seperti menyempurnakan ruang baca saat ini agar lebih baik dan nyaman,” ungkap M Syafranuddin – Kepala DPK Kaltim usai melakukan kunjungan ke Perpustakaan DKI Jaya di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Kamis (3/11).
Bersama Kabid Layanan dan Otomasi, Ec Mustika Wati serta Plt Kepala Bidang Deposit, Pelestarian, Pengembangan, Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan Daerah Kaltim Patimah Irni, disebutkan kunjungan ke Perpustakaan TIM untuk mengetahui serta berburu refrensi perangkat yang digunakan untuk menigkatkan koleksi dan layanan.
“Kami berburu mencari informasi, alat serta informasi lainnya di Perpustakaan TIM yang baru kembali beroperasi bulan Juli lalu, hasilnya Alhamdulillah ada sejumlah alat yang seharusnya sudah dimiliki DPK Kaltim seperti alat pemindai buku,” ungkap Patimah Irni.
Sementara Ec Mustika Wati menyebutkan dari kunjungan selama 5 jam di jantung ibukota ini, ia menemukan sejumlah sistem dan bentuk layanan yang perlu dikembangkan di Kaltim.
Wanita yang sudah lama bertugas di DPK Kaltim ini, mengakui sejumlah sarana yang diinginkan Kadis DPK Kaltim seperti ruang privat bagi peneliti atau mahasiswa pasca sarjana, ruang diskusi seta media sosial serta pengembangan IT, ada di Perpustakaan TIM.
“Setelah direvitalisasi Perpustakaan TIM jauh lebih lengkap dan modern, apa yang ada di Perpustakaan TIM ini bisa saja dilakukan Kaltim jika pemanfaatan eks hotel Atlit di GOR Kadrie Oening Sempaja dialihkan ke DPK,” ungkap manta pegawai Biro Kesra Setda Kaltim ini.
Terkait IT, Eka mengakui tak terlepas dari Tugas Pokok Bidangnya yang harus melakukan pengembangan IT dalam pelayanan kepada pemustaka.
“Intinya di era digital ini, perpustakaan Kaltim harus melakukan pembenahan total agar pemusaka puasa, syukur berkat perjuangan Kadis ruangan akan dibuat nyaman dalam waktu tidak lama,” beber Eka yang diamini Patimah seraya melangkah keluar gedung Perpustakaan TIM Jakarta yang terdiri 6 lantai. (*/dpkd.kaltimprov)