Sudah dilihat 291 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat
SAMARINDA; Usia 38 tahun bukanlah perjalanan yang singkat dan mudah bagi sebuah organisasi termasuk organisasi teater. Demikian halnya dengan Teater Mahakam, sebuah kelompok seniman yang mengalami pasang surut dan menempuh perjalanan panjang berliku di dunia perteateran tanah Kalimantan ini.
Sabtu malam minggu (15/10/2022) bertempat di Taman Edukasi perumahan Puspita Bengkuring, para tokoh teater lintas generasi berkumpul untuk merayakan 38 tahun kelahiran teater legendaris ini. Acara berlangsung sederhana namun dengan suasana yang penuh khidmat.
Memang tidak sebanyak tahun lalu para tokoh yang menghadiri acara ini, namun cukup terwakili oleh beberapa seniman senior yang hadir. Ada Saiful Yasan ketua pertama Teater Mahakam, Elansyah Jamhari, Muhammad Sabir, Wawan Timor, H. Pance, Abdillah Syafei, Husin KH, Bhuyung Ardiansyah, Lutfy Chairullah, Iwan Rebel, Amink dan masih banyak para tokoh teater Kalimantan Timur lainnya.
Tak ketinggalan tentunya generasi Mahakam maupun teater binaan orang-orang Mahakam yang hingga saat ini masih eksis dan aktif berkarya di dunia kebudayaan. Ketua Teater Mahakam saat ini, Sofiansyah alias Iyan BL tampak didampingi para anggotanya seperti Muhammad Nurrohim, Bunga, Tasya, Maria Ulfah, Memey, Ipay van Kutai dan beberapa anggota aktif lainnya yang menjadi panitia acara.
Acara berlangsung santai dan penuh kebersahajaan, diisi dengan sambutan para tokoh budayawan yang dirangkai dengan unjuk tampilan mereka dengan keahliannya masing-masing. Ada yang bermain musik, menyanyi, membaca puisi, bercerita ataupun berpantun memberikan apresiasi kepada teater Mahakam yang sudah berusia 38 tahun ini.
Tokoh teater senior Kaltim Wawan Timor misalkan, memberikan ucapan selamatnya dan mengapresi kekonsistenan teater Mahakam yang mampu bertahan dalam usia sepanjang ini. Banyak grup teater hebat di daerah ini, namun jarang yang bisa bertahan lama seperti teater Mahakam.
Sementara itu Haji Pance, seniman senior yang juga seorang pengusaha mengungkapkan kecintaan dan rasa terimakasihnya pada para pendiri Teater Mahakam. Ia sendiri mengaku mendapat didikan langsung dari Muhammad Sabir yang merupakan generasi awal Mahakam.
Menurut Haji Pance, berteater di Kaltim saat ini tidak menghasilkan uang, namun dari teater banyak hal positif yang tidak ternilai dengan materi. Oleh karena itu, karena kecintaannya pada seni ini, begitu ada undangan ia selalu berusaha untuk hadir dan meninggalkan kesibukan lainnya.
Tokoh pendiri Teater Mahakam, Elansyah Jamari dalam sambutannya berpesan kepada generasi Mahakam agar terus berkarya dan tetap berlatih meski sudah mahir dalam ekting. Aktor sekelas Rendra, Riantiarno, dan lainnya saja, ujar Elansyah selalu rutin berlatih meski mereka sudah menjadi seniman hebat. Karena itu ia mengingatkan kepada para anggota teater saat ini untuk terus berlatih terutama materi-materi dasar. Hal itu sangat penting. (AS/MEDIAIBUKOTA)