Local Food Goes To Modern market

Sudah dilihat 240 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat

Bermula dari upaya mengurangi penggunaan beras dan tepung terigu yang ada pada suatu jenis makanan.  Mengingat bahan-bahan tersebut didatangkan dari luar khususnya tepung terigu. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda kemudian menginventarisir, untuk Kota Samarinda Pelaku Usaha khususnya di sector pangan beberapa diantaranya menggunakan singkong, jagung, pisang, ubi ungu, labu kuning dan beberapa sumber pangan lokal lainnya yang ternyata dapat mensubtistusi ataupun meminimalisasi penggunaan terigu pada satu jenis pangan.  Kota Samarinda memiliki potensi untuk petani singkong, pisang, jagung, ubi dan lainnya. Jika komoditi tersebut diolah menjadi tepung dengan proses yang benar (pengupasan, pencacahan, pengeringan dlsb) akan dapat men subtitusi penggunaan tepung terigu dengan tetap memiliki kandungan gizi dan menambah pendapatan petani lokal khususnya petani Kota Samarinda.

 

Dari 25 UMK Binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, menyampaikan bahwasannya mereka menginginkan adanya tempat / sarana untuk memasarkan hasil olahan pangan dalam sasaran yang lebih luas. Selama ini, via perkenalan, online ataupun ajang pameran sebagai sarana promosi hasil olahan.  Rapat Koordinasi dilakukan dengan melibatkan salah satu retail besar di Samarinda yaitu  Hypertmart Biggmal yang dihadiri oleh Bapak Store General Manager Bapak Irsan yang langsung dengan tangan terbuka memberikan ruang untuk ajang promosi Pangan Lokal di Hypertmart pada saat Weekend.  Mengingat jumlah pengunjung pada saat weekend lebih banyak dari pada weekday. Gayung Bersambut, akhirnya pangan lokal dapat hadir dan diperkenalkan pada pasar modern Hypertmart Bigmall.

 

Pada saat Pameran UKM Hypertmart Bigmall yang ditampilkan adalah cemilan maupun kudapan diantaranya produk Kripik Pisang, Kripik Sukun, Bingka Pisang, Klapertart jagung, putu belanda berbahan dasar tepung singkong (mocav), stik bawang dan olahan lainnya yang memang tidak sepenuhnya lepas dari tepung terigu tetapi pengurangan penggunaan dan juga menggunaan bahan sumber daya pangan lokal

Disamping pelaku usaha yang tergabung dalam UMK Pangan Lokal, Dinas Ketahanan Pangan juga melibatkan pelaku usaha kuliner baik cemilan maupun kudapan yang belum masuk dari 25 binaan Dinas Tapangtani

Diharapkan dengan semakin banyaknya kesempatan / peluang olahan pangan lokal untuk diperkenalkan / dipromosikan , maka secara tidak langsung akan ada peningkatan  permintaan akan komoditi singkong, jagung, pisang, ubi kayu dan lain yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani lokal dan PAD Kota Samarinda

Penulis :
Nurul Hudayanty, SP, MSI
(Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan)