Please No War Again

Sudah dilihat 264 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat

Tidak mudah bereaksi apalagi mengeluarkan statemen soal berbagai polemik yang terjadi. Itu mungkin pilihan saya saat ini. Mulai kasus Edi Mulyadi, Toa Masjid, hingga perang Rusia-Ukraina, eh NATO. 
“Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan)-Ku maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya.” (QS al-Anbiya: 37).
Bukan saya tidak punya pendapat dan sikap, tapi sementara data yang masuk masih dianggap belum lengkap, saya memilih menyimpan dulu sikap itu dalam hati. 
Sebab sejarah mengajarkan, ketika konflik apalagi yang bersifat  politik berlangsung, betapa banyak manipulasi dan pemutarbalikan fakta terjadi. Memasukan diri dalam dukung mendukung salah satu pihak, terlebih dengan pernyataan yang vulgar, memilki konsekuensi yang tidak ringan dari segi agama. 
Apalagi ini urusan nyawa ribuan bahkan jutaan umat manusia. Tentulah malaikat akan mencatat kepada siapa kita berpihak. Iya kalau yang kita dukung ternyata berada fi sabilillah (di jalan yang diridhoi Allah), bila tidak? Maukah kita dicatat sebagai pendukung kedzaliman? 
Na’udzubillah min dzalik.
Sekali lagi ini bagi saya, bukan buat orang lain. Bila orang lain merasa yakin dengan pengetahuannya ya silahkan. Saya mungkin belum sampai pada taraf itu. Saya merasa pengetahuan ini masih belum cukup.
Apalagi, tidak urgen juga bagi orang sedunia, saya mengumumkan sikap apa tidak. Siapa sih saya? Sehingga menyatakan atau tidak menyatakan dukungan kepada salah satu pihak tidak berpengaruh apa-apa bagi orang banyak. Sebaliknya, mengikrarkan dukungan di saat pengetahuan saya belum mencukupi justeru bisa membawa mudharat bagi “amal” saya. 
“Dan manusia (sering kali) berdoa untuk kejahatan sebagaimana (biasanya) dia berdoa untuk kebaikan. Dan, memang manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS al-Isra’: 13).
Semoga Allah selalu menunjukan mana yang benar dan mana yang salah sehingga “Al wala wal Baro'” (sikap dukungan dan antipati) bisa saya letakkan pada tempat yang selayaknya. Aamiin
Samarinda, 3 Maret 2022
(Abdillah Syafei)